VIVAnews - Penelitian baru menunjukkan bahwa paparan pestisida yang digunakan pada makanan anak-anak seperti stroberi segar, seledri bisa meningkatkan risiko Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) pada anak.
Seperti dikutip dari laman Modernmom.com, para ilmuwan di AS dan Kanada menemukan bahwa anak-anak dengan tingkat residu pestisida yang tinggi dalam urin mereka, rentan mengalami ADHD.
ADHD adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktifitas motorik anak-anak. Gangguan ini berdampak pada masalah mental seperti cara berpikir, bertindak dan merasa. Anak-anak yang mengalaminya akan bermasalah dengan konsentrasi dan pemusatan pikiran. Seperti memicu anak hiperaktif.
Anak-anak dengan tingkat lebih tinggi dari rata-rata satu penanda pestisida memiliki risiko dua kali lipat terdiagnosis ADHD. "Saya pikir itu cukup signifikan, penggandaan adalah efek yang kuat, "kata Maryse F Bouchard, seorang peneliti di University of Montreal di Quebec dan penulis utama dari studi yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics.
Lantas, apa yang harus orangtua lakukan untuk menghindari ADHD pada anak? "Saya menganjurkan agar para orangtua lebih banyak memberikan anak-anak makanan organik," ujar Bouchard. "Saya juga akan merekomendasikan mencuci buah dan sayuran sebanyak mungkin."
Menurut kajian National Academy of Sciences pada 2008, 28 persen sampel blueberry beku, 25 persen sampel stroberi segar, dan 19 persen sampel seledri mengandung residu pestisida. Paparan pestisida kebanyakan berasal dari buah-buahan dan sayuran segar. (wm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar